Aku ingin mencintainya dengan tulus. Tapi, orang yang aku cintai tidak memberiku ruang untuk mencintainya dengan tulus. Ia bahkan merasa terbebani dengan hadirku. Dia malas berbicara denganku, lebih sering menchat dan menstalking orang lain. Membanggakan orang lain, lebih sering memuji orang lain di telingaku.
Aku ingin mencintai dia dengan cara yang baik. Tapi dia malah ingkar. Ingkar dengan janji yang pernah ia buat. Alhasil yang ada hanya pertengkaran setiap hari.
Aku ingin menceritakan keluh kesah dan masalahku padanya, tapi ia tidak lagi menyediakan telinga yang nyaman untukku, dia lebih memilih mendengarkan curhatan orang lain dibandingkan aku.
Aku ingin mempertahankan perhatianku padanya. Tapi dia malah memarahiku. Bahkan dia tidak pernah menanyakan apa yang aku inginkan. Apa yang aku senangi.
Aku selalu ingin menghangatkan hubungan. Misal dengan jalan berdua mengunjungi tempat2 indah atau tempat baru. Tapi dia tidak peka. Terlebih romantis.
Aku selalu berusaha mempersiapkan hal2 baru untuknya jauh2 hari sebelum hari spesialnya. Untuk membuatnya senang. Tapi, pernahkah dia melakukan hal yang sama dengan apa yang aku lakukan untuknya? Aku tidak butuh balasan. Aku hanya ingin dia menghargai aku.
Aku selalu menegur dan menasihatinya tentang hal2 yang tidak aku suka. Tapi dia tidak mendengarkanku? Terlebih mengubahnya.
Lalu dengan alasan apalagi kita harus bertahan?
Dia selalu plin plan. Tidak teguh terhadap pilihan dan apa yang ingin ia lakukan.
Bagaimana aku harus menghadapinya?
Jika aku bahkan tak lagi penting dalam hidupnya. Orang yang menjadikanku beban.
Aku hanya ingin bilang, aku minta maaf. Jika dua tahun ini. Aku telah banyak menyusahkan.
@jariah's
06/11/17
Aku ingin mencintai dia dengan cara yang baik. Tapi dia malah ingkar. Ingkar dengan janji yang pernah ia buat. Alhasil yang ada hanya pertengkaran setiap hari.
Aku ingin menceritakan keluh kesah dan masalahku padanya, tapi ia tidak lagi menyediakan telinga yang nyaman untukku, dia lebih memilih mendengarkan curhatan orang lain dibandingkan aku.
Aku ingin mempertahankan perhatianku padanya. Tapi dia malah memarahiku. Bahkan dia tidak pernah menanyakan apa yang aku inginkan. Apa yang aku senangi.
Aku selalu ingin menghangatkan hubungan. Misal dengan jalan berdua mengunjungi tempat2 indah atau tempat baru. Tapi dia tidak peka. Terlebih romantis.
Aku selalu berusaha mempersiapkan hal2 baru untuknya jauh2 hari sebelum hari spesialnya. Untuk membuatnya senang. Tapi, pernahkah dia melakukan hal yang sama dengan apa yang aku lakukan untuknya? Aku tidak butuh balasan. Aku hanya ingin dia menghargai aku.
Aku selalu menegur dan menasihatinya tentang hal2 yang tidak aku suka. Tapi dia tidak mendengarkanku? Terlebih mengubahnya.
Lalu dengan alasan apalagi kita harus bertahan?
Dia selalu plin plan. Tidak teguh terhadap pilihan dan apa yang ingin ia lakukan.
Bagaimana aku harus menghadapinya?
Jika aku bahkan tak lagi penting dalam hidupnya. Orang yang menjadikanku beban.
Aku hanya ingin bilang, aku minta maaf. Jika dua tahun ini. Aku telah banyak menyusahkan.
@jariah's
06/11/17
Komentar
Posting Komentar