Aku masih duduk disudut ruangan. Airmataku sembunyi-sembunyi jatuh di kelopak mata. Perasaan terbebani kembali menghampiriku. Aku bukannya tidak ikhlas diberi penguji konfren yang sulit ditemui (katannya). Aku cuman takut. Aku semakin lama dalam penyelesaian. Setelah kejadian lalu aku harus menungu 8 bulan agar bisa seminar. Itupun harus ganti pembimbing dulu. Tersebabkan pembimbing 1 dan pembimbing dua yang tidak sejalan. Tapi, semoga. Semoga aku bisa menaklukkan hati pengujiku yang satu ini. Sudah cukup waktuku 8 bulan lalu yang menguras airmata. Kini aku tidak bisa manambah waktuku lebih lama lagi. Bulan 8 adalah batas untukku menyelesaikan semua.
Aku ingin mencintainya dengan tulus. Tapi, orang yang aku cintai tidak memberiku ruang untuk mencintainya dengan tulus. Ia bahkan merasa terbebani dengan hadirku. Dia malas berbicara denganku, lebih sering menchat dan menstalking orang lain. Membanggakan orang lain, lebih sering memuji orang lain di telingaku. Aku ingin mencintai dia dengan cara yang baik. Tapi dia malah ingkar. Ingkar dengan janji yang pernah ia buat. Alhasil yang ada hanya pertengkaran setiap hari. Aku ingin menceritakan keluh kesah dan masalahku padanya, tapi ia tidak lagi menyediakan telinga yang nyaman untukku, dia lebih memilih mendengarkan curhatan orang lain dibandingkan aku. Aku ingin mempertahankan perhatianku padanya. Tapi dia malah memarahiku. Bahkan dia tidak pernah menanyakan apa yang aku inginkan. Apa yang aku senangi. Aku selalu ingin menghangatkan hubungan. Misal dengan jalan berdua mengunjungi tempat2 indah atau tempat baru. Tapi dia tidak peka. Terlebih romantis. Aku selalu berusaha mempersiapk
Komentar
Posting Komentar